The Real of GIMA 5 (Gerakan IMAKA Mengajar)
Masih melekat di ingatan ku, pada tanggal 27 Desember 2017 aku, pengajar dan panitia lain melaksanakan suatu kegiatan yang banyak sekali nemebar kebermanfaatan untuk orang lain. Tanggal 27 Desember 2017 bisa dikatakan sebagai garis perjuangan untuk kami semua Panitia GIMA 5 untuk menyukseskan dan menebar semua kebermanfaatan bagi masyarakat. Ternyata kuliah itu gak hanya untuk belajar di kampus lalu fokus kepada akademik tetapi disini aku menemukan bahwa hidup ku ini ternyata berarti untuk bisa menolong orang lain setidaknya sekecil atom dapat mengalir terus pahalanya seumur hidup. Bukan uang yang aku cari dalam GIMA 5 ini tetapi pahala dan pengalaman yang akan aku jadikan guru untuk diri ku menjadi lebih baik lagi.
Banyak yang bilang, kenapa harus ikut GIMA nyita liburan? Yap betul statment kalian memang benar, GIMA nyita liburan tapi coba deh resapi liburan yang panjang itu pasti banyak gabutnya kan? Daripada guling-gulingan di rumah gak jelas kenapa gak ikutan belajar berkontribusi untuk negeri ya walaupun masih sekala kecil tapi setidaknya kita bisa belajar disana, berinteraksi dengan warga, melihat keindahan Tuhan yang amat-amat luar biasa ciptaan-Nya. Aku juga gak mungkin nyalahin maindset kalian tentang GIMA itu seperti apa tapi disini aku hanya ingin mengshare ke kalian apa yang aku dapat selama tujuh hari dalam suatu perjuangan menembar kebermanfaatan.
Sebelumnya, perkenalkan nama aku Meranti Fauziah Ramadhani. Kuliah di Politeknik AKA Bogor mengambil prodi Penjaminan Mutu Industri Pangan (PMIP) mahasiswa tingkat 1 di amanahkan sebagai Pengajar GIMA 5. Sebagian cerita mengenai perjalanan ku dalam mendaftarkan diri menjadi pengajar GIMA 5 sudah pernah aku posting dari mulai tahap seleksi - wawancara - magang sampai di terima sebagai Pengajar. Berikut merupakan tim pengajar dengan kelasnya :
Kelas 1 : Alfani Mubarok & Sania Gani
Kelas 2 : Rafly Yusuf
Kelas 3 : Meranti Fauziah Ramadhani
Kelas 4 : Fauzan Aulia Azima
Kelas 5 : Laila Aulia Rahmah
Kelas 6 : Rendy Setyawan
Daerah yang di pilih untuk GIMA 5 adalah Kampung Cibuyutan Desa Sukarasa Kec. Tanjung Sari Kabupaten Bogor. Untuk sampai ketempat tujuan di butuhkan kurang lebih 5 jam dengan beberapa jalan yang masih perlu perbaikan, Cibuyutan ini sebuah kampung yang di kelilingi dengan banyak bukit terbukti dari jauh nya medan yang di tempuh naik turun dan sumber air yang asli dari gunung. Disana kurang lebih 170 kepala keluarga, rumah disana ada beberapa yang sudah menggunakan batu bata semen tetapi rata-rata mereka menggunakan rumah panggung dan dindingnya di lapisi bilik atau triplek. Mata pencaharian warga disana sebagai petani kadang pula mencari kayu bakar dan daun pisang untuk di jual karena harga daun pisang dan kayu bakar bisa di katakan lumayan. Beberapa rumah warga juga sudah ada kamar mandi sendiri bisa di bilang jauh dari layak tetapi untuk mandi, cuci baju dan cuci piring di katakan layak dan disana juga ada MCK rata-rata warga disana menggunakan MCK untuk kesehariaan. Ada 3 panel surya untuk memasok kebutuhan listrik jadi lamanya listrik menyala tergantung panas matahari kadang nyala cuman satu setengah jam kadang ada juga menyala sampai pagi jam 4. Disana juga banyak warga yang antusian dalam penyampaian penyuluhan terutama penyuluhan PHBS mereka sangat antusias, disana juga GIMA 5 membuat MCK dekat danau, mengechek aliran air / pipa-pipa air menuju MCK, membangun bak penampung sampah dan air.
Sekarang tentang pengajaran. Di Cibuyutan ada sebuah MI atau SD bernama Miftahul Shollah II yang letaknya di atas lumayan jauh bila berjalan dari bawah. Bangunan sekolah sudah sangat baik sudah di perbaiki oleh relawan dengan menggunakan dinding semen tidak lagi menggunakan rumah panggung, fasilitasnya juga sudah memadai walaupun di kelas 1 kekurangan meja dan kursi karena murid kelas 1 lebih banyak bila di bandingkan dengan murid kelas 4, 5 dan 6. Buku-buku juga sangat memadai banyak di perpus dari buku penunjang pengajaran sampai buku cerita untuk anak. Jumlah murid kelas 1 ada 17 siswa, kelas 2 ada 9 siswa, kelas 3 ada 11 siswa, kelas 4 ada 4 siswa, kelas 5 ada 5 siswa dan kelas 6 ada 3 siswa.
Sebenarnya kendala dalam pengajaran adalah mereka belum bisa menulis, berhitung dan membaca tetapi bila soal ngaji mereka sangat jago. Untuk kelas 3 sendiri anak-anaknya sudah bisa membaca tetapi harus di eja dulu baru dia bisa membaca, soal menulis juga rata-rata mereka sudah lancar menulis tetapi ada duaa orang yang harus di latih dalam menulis, berhitung malahan anak-anak lebih jago berhitung menurut ku mereka lebih jauh paham penjumlahan satuan, puluhan, ribuan walaupun sering dibawa ekornya tetapi tidak masalah mereka akan lebih paham dan ingat bila mempunyai kesalahan nah terlepas dari itu mereka juga sangat antusian bila di kenalkan bumi dan isinya seperti daratan dan lautan yang berisikan lingkungan alam dan buatan terlebih lagi dengan di kenalkan arah mata angin dengan metode bermain games mereka lebih cepat menangkap dan ingat.
Tak terasa memang tujuh hari bersama anak-anak di sekolah dari mulai pembelajaran, main-main sore hari, latihan pensi, lomba-lomba, senam dan upacara. Ternyata untuk bahagia itu sederhana bersama orang-orang yang kita sayangi semua terasa mudah dan ringan, banyak sekali kenangan yang tidak akan aku lupakan. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil disini dari mulai cara mensyukuri nikmat Allah yang telah di berikan, mengatur waktu seefisien mungkin, gotong royong, saling mengalah, menurunkan ego masing-masing, menambah kesabaran, menyatukan pikiran dan semangat, cara berinteraksi dengan dunia luar kampus dst ternayata banyak bila aku sebutkan satu persatu. Setiap kita melakukan kegiatan niatkan dengan niat yang kokoh dan selalu lillah mengerjakannya agar terasa ringan dan mudah.
Aku berharap kita bisa mengaplikasikan apa yang telah kita dapat selama tujuh hari di sana, menjadi manusia yang lebih berguna lagi bagi semua orang baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan luar, memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Tujuan aku menulis ini hanya untuk menshare pengalaman apa yang aku dapat bila ada beberapa kata yang menyinggung mohon maaf karena itu ketidaksengajaan.
Sekian..... See u on GIMA 6!
Komentar
Posting Komentar