Menuju Gerakan IMAKA Mengajar 5 (GIMA V)
GIMA? Apaan si GIMA itu? Masih asing ya denger kata GIMA, sama ko gue juga dulu gitu gak tau apa itu GIMA. Its okey gue akan menjelaskan sedikit tentang GIMA yang gue tau karena gue juga ikut berkontribusi didalamnya gue akan mencoba memberikan informasi seputar GIMA kepada kalian yang kurang tau atau ingin tau.
GIMA merupakan singkatan dari Gerakan IMAKA Mengajar, suatu gerakan mengajar yang dilaksanakan mahasiswa Politeknik AKA Bogor yang memiliki tujuan utama untuk menumbuhkan motivasi anak-anak didaerah tertinggal. GIMA ini merupakan program kerja dari BEM (badan Eksekutif Mahasiswa) dibawah Kementerian Sosial Masyarakat (sosmas). Proker ini udah berjalan 5 tahun termasuk tahun 2017 ini merupakan tahun ke lima terlaksananya GIMA. Menurut kating yang sudah pernah ikut berkontribusi dalam GIMA, merupakan proker BEM terkeren yang ada di IMAKA. Gimana gak keren, kontribusinya ke masyarakat langsung bahkan kepelosok sekitaran bogor. Yang biasanya kepanitiaan di kampus hanya lingkup kampus dan warga di sekitar tapi GIMA ini berbeda, membantu suatu desa yang dari segi teknologi dan pendidikannya masih terbelakang dapat di bilang tidak mengenal teknologi.Bahkan hal yang sudah familiar seperti listrik saja itu susah apalagi televisi atau smartphone. Hal-hal tersebut bisa di bilang benda ajaib bagi mereka terutama untuk anak-anak di desa terpencil.
Nah di GIMA ini mengabdi kepada masyarakat dengan membangun insfrastuktur yang memadai dan pendidikan kepada anak-anak sekitar desa tersebut. Dalam kepanitian GIMA ini ada tangan panjang pembantu terlaksanya pengajaran untuk generasi bangsa yaitu pengajar, gue di sini ikut serta dalam pengajaran nantinya. Kepanitian dan pengajar ini benar-benar di pilih dengan tahap yang luar biasa terutama pengajar itu sendiri banyak banget seleksi dan tahapannya kalo kalian tidak kuat niat dan usaha ujungnya mengundurkan diri. Disini juga gue akan sedikit bercerita perjalanan gue selama mendaftar menjadi pengajar GIMA.
Awalnya, kata GIMA heboh seantero kampus ini gak bohong. Kenapa gue sampe mau daftar pengajar? Karena gue penasaran dengan hal baru terutama dengan GIMA ini, gue cari sumber tanya-tanya ke kating gimana si GIMA itu dan gue dapet info dan GIMA itu seperti bla bla. Kebetulan banget, kating di kostan gue itu ada bekas pengajar GIMA IV dan kabing OKPK gue juga pengajar GIMA iv nah tuh kebayang kan suatu kebetulan banget gue disitu, tapi gue masih tutup mulut keinginan gue untuk mendaftar menjadi pengajar. Disuatu hari oprec pengajar sudah di buka, tanpa pikir panjang lebar lagi langsung daftar. Dari situ kating kostan gue tau bahwa gue daftar pengajar setelah nunggu beberapa hari keluar lah pengumuman bahwa gue di minta wawancara, disitu gue inget banget gue harus bagi waktu karena bentrok dengan pelantikan ukm kampus untungnya wawancara ba'da magrib jadi lumayan gue harus lari-lari ngejar waktu ke kampus.
Pas di dalam ruangan wawancara, di luar dugan pokoknya. Wawancara berasa di sidang wkwk gila gak pernah terduga akan pertanyaan dan hal yang disuruh di lakukan, sesudah wawancara ada tugas buat esai tentang diri kamu sendiri dan seputar pelajar dan itu deadline di kumpulkan besok sore batas jam 5 sore dan satu lembar polio full gue ngerjain,kerajinan maklum. Wawancara sudah, bikin esai sudah dan disitu awal kebimbangan dan nething bermunculan sambil menimang-nimang ini lulus gak ya gitu aja terus dan setelah beberapa hari keluar pengumuman ternyata lulus seleksi tahap 1 huft beban gue nambah nih dalem hati gitu.
Awal sudah tau lulus seleksi tahap 1 hampir ingin nyerah karena sudah berkaca kepada diri sendiri, macam ini pengajar? Ngajarin anak kecil aja gak pernah, gak punya pengalaman ngajar lagi. Disitu hampir ingin mengundurkan diri karena dapet ceceran dari kating akhirnya gue melanjutkan untuk menghadapi rintangan.
Seleksi tahap dua adalah magang di Rumah Inspirasi (RI) proker sosmas yang diadain tiap hari sabtu jam 2 siang di Masjid Baitul Ikhlas bisa di bilang semacam les gratis tambahan belajar buat adik-adik yg punya PR dari sekolah bisa di bantu ngerjain bareng kakak-kakak di RI ini. First meet ketemu mereka itu yang paling berkesan, gue sama temen pengajar cewe dan si adik itu nyusulin anak-anak yang mau belajar dan itu mereka pada kabur dan lari, berhubung kalo di paksa tidak baik akhirnya gue kembali dengan tangan kosong. Disitu juga buat dijadikan pelajaran bagi gue dan paling lucu pengajar magang dan adik-adik bikin slime dari gelatin dan lem ya walaupun tidak terlalu bagus kaya di toko tapi setidaknya mereka mau mencoba hal yang baru.
Magang selanjutnya itu di SDN Cimahpar 4 disana gue berpatner dengan kating cowo seukm juga sepanitia juga dapet amanah untuk ngajar di kelas 3. Pas masuk kelas, super sekali suaranya gue aja kalah sama suara mereka. Disana gue kasih materi perkalian walaupun ada satu anak yang minta pembagian karena suara mayoritas perkalian akhirnya kita perkalian deh. Anak-anaknya seru antusias dalam hal belajar tapi kadang mereka butuh sesuatu yang baru untuk tetap kondusif, ada yang jalan jalan ada yang ngobrol dan ada yang gak faham tapi diem aja. Disitu gue selalu mengkondusifkan kelas harus berulang ulang.
Setelah magang, ada tahap wawancara terakhir. Ini wawancara gak separah wawancara awal tapi ya gitu di tekan-tekan terus bingung gue harus jawab apa. Apalagi kondisi lagi kurang sehat baru datang dari IPB abis ketemu seseorang lanjut untuk wawancara. Sehabis wawancara ada magang lagi tahap terakhir di taman cahaya itu lokasinya dekat universitas pakuan, sampingnya tol bogor jadi ya begitu daerah terpencil dan kumuh. Tapi anak anak ditaman cahaya itu sosweet mereka sampe nyambut gue sama temen-temen gimana gak melting, disana banyak juga evaluasi buat tim pengajar magang dari mulai materi dan situasi disana juga memperngaruhi.
Dan yang terakhir adalah pengumuman, udah gue ini pasrah gak tau harus gimana lagi tapi ya udah. Pas hari H dapet info akhirnya lulus juga lega si tapi punya amanah yang berat bagi gue karena baru pertama kali dan ini hal baru bagi gue.
Komentar
Posting Komentar