Day three - a memory
Hallo!
Bicarain soal memori kayanya banyak banget untuk diceritakan. Lingkup diri sendiri, keluarga dan teman-teman pun kayanya bakalan panjang banget dan dikhawatirkan bosan membaca tulisan singkat ini. Tapi ada satu hal yang akhir masa perjuangan ku menimba ilmu yang paling berkesan dan mendapatkan banyak pembelajaran.
Jadi, waktu itu aku terbilang mahasiswa ambis dalam menyelesaikan tugas akhir. Kenapa? karena dulu aku pernah trauma yang sangat besar dan selalu menyakinkan diri bahwa aku dapat menyelesaikan tugas akhir lebih dulu dibanding teman-teman kelas ku, percaya diri akan maju sidang diawal sebagai pembuka sidang. Tapi ada satu hal yang membuatku meruntuki kebodohan ku waktu itu, yaitu terkait waktu dan komunikasi. Yap, ada yang bilang komunikasi itu penting dan aku merasakan hal tesebut, gimana tidak penting sampai-sampai masalah komunikasi saja aku bermasalah dengan dosen pembimbing.
Di malam itu aku sudah nething bakalan gelombang 2 sidangnya, intinya sudah mikir yang tidak-tidak deh. kalut dan menghakimi diri sendiri sudah pasti, rasanya pengen puter waktu lagi tapi sayang itu mustahil tetapi satu hal yang aku dapat dari semua kelancaran perjuangan hidup study terakhir ku adalah kekuatan doa. Doa mampu membuat semua mimpi ku terkabul dan syukur alhamdulilah aku bisa sidang pertama sesuai dengan impian ku.
--
Bagi ku, itu paling berkesan untuk di ingat, sepele tapi mengalahkan ketakutan dan bertahan dalam ketakutan adalah sesuatu hal yang dapat perlu diapresiasi oleh diri sendiri. Jangan takut, hadapi.
Komentar
Posting Komentar