Introduction Food Safety Management System
Food safety atau keamanan pangan sedang happening banget di Indonesia bahkan semua food manufacturing berlomba-lomba untuk sertifikasi food safety seperti ISO 22000, FSSC 22000, BRC, dan lain-lain. Dengan perkembangan zaman produk pangan di Indonesia sudah sangat banyak macamnya tentunya produk pangan mulai dari snack food, seafood, frozen food, dan masih banyak lagi membuat produsen makanan dan minuman di Indonesia harus dapat mencegah timbulnya resiko bahaya dari mulai biological, chemical, physical dan ada dua hal baru yang perlu kalian tau yaitu allergens dan radiological substances.
Semua bahaya tersebut tentunya harus diminimalkan semaksimal mungkin agar produk yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh konsumen. Dari kelima bahaya tersebut dirangkum dalam Food Safety Management System sebagai preventif terjadinya hazard from food.
Ada
pun beberapa standard yang digunakan dalam food safety management system,
beberapa mungkin kalian sudah familiar sebagai berikut :
HACCP : Codex alimentarius
Beberapa brand baik makanan dan minuman sudah
tersertifikasi dengan standard keamanan yang telah ditetapkan. Untuk
sertifikasi satu standard diharapkan satu brand dapat memilih secara matang
mana yang perlu dan penting untuk dilakukan sertfikasi standard tersebut, perlu
diingatkan lagi untuk memenuhi satu standard perlu komitmen sekali dalam
menjalani mulai dari budget yang akan dikeluarkan oleh satu perusahaan dari
mulai memperbaiki beberapa fasilitas yang tidak sesuai dengan ketetapan pada
standard atau bahkan membeli suatu alat yang dipersyaratkan dalam standard.
Berbicara
soal system dan standard apakah ISO 22000 merupakan standard terbaik dalam food
safety management system?
Jawabannya
tidak, kok bisa kenapa? Untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada klausul 8.2
Prerequisite programmes (PRP’s) yang didalamnya tercantum pada ayat 8.2.3 When
selecting and/or estabilishing PRP(s), the organization shall ensure that
applicable statutory, regulatory and mutually agreed costumer requirements are
identified. The organization should consider:
a. a. The applicable part of the ISO/TS 22002 series
b. b. Applicable standards, codes of practice and
guidelines
Setelah
ditelaah lebih dalam ternyata dalam ISO 22000 didalamnya tidak menjelaskan
berapa maksimal udara yang harus masuk kedalam ruangan produksi, jarak antar
dinding produksi dengan dinding hal tersebut tidak dijelaskan secara rinci
untuk menjadikan sebuah persyaratan dasar akhirnya GFSI standar melakukan
pembandingan terhadap sistem keamanan pangan yang sudah banyak diterapkan oleh
internasional. Hasilnya GFSI mengeluarkan daftar terbaik dan banyak yang
diterapkan yaitu FSSC 22000, BRC dll.
Berikut
GFSI merekomendasikan standard keamanan pangan terbaik :
Ets
tenang tapi ada standard yang biasanya bahkan semuan manufacturing di Indonesia
menerapkan standard tersebut untuk sertifikasinya (intinya si FSMS ver
Indonesia).
Sekali lagi ditegaskan terkait pengambilan dan
penerapan standard dalam manufacturing tidak perlu semuanya diambil tapi lebih
baik team quality memikirkan secara matang mana standard yang perlu diterapkan
tentunya sesuai dengan budget, kondisi, dan approved stakeholder.
Komentar
Posting Komentar