Gerakan IMAKA Mengajar 6 (Pembangunan Ver)
Genap satu tahun dengan
sepenggal kisah yang banyak mengajarkan arti sebuah kebermanfaatan hidup,
peduli satu sama lain, terjun langsung tanpa mengandalkan teori semata di
lingkungan masyarakat yang sangat-sangat hangat, tentram, rukun, sederhana dan
memahami makna hidup sebenarnya. Bagi saya, GIMA 5 yang sudah satu tahun
berlalu membuat banyak hidup saya bermakna malahan saya menyadarkan diri akan
berharganya diri yah bisa dibilang mengapresiasi kan diri saya dengan semua
rintangan yang pernah saya lalui dulu.
Desember 2018, mencetak kenangan manis dalam memori
sebuah perjalanan GIMA 6 baik panitia maupun pengajar GIMA 6 yang telah sukses
melaksanakan pengabdian kecil namun bermakna bagi kedepannya. Indonesia patut
berbangga masih mempunyai generasi muda yang kritis dan mempunyai keinginan
yang sangat besar untuk membangun negeri ini dengan sejelibet masalah yang
menerpa negeri ini beberapa tahun terakhir.
Beberapa pemaparan tentang Gerakan Imaka Mengajar (GIMA)
sebagian sudah saya paparkan di tulisan saya sebelumnya, mungkin kemarin saya
lebih banyak membahas soal pengajaran di daerah terpencil dari mulai kondisi
anak-anak, fasilitas sekolah, medan yang di tempuh selama pengajaran dan
beberapa hal lain yang bisa kalian baca di tulisan saya sebelumnya. Berbeda
dengan tahun ini saya memberanikan diri untuk menulis sedikit tentang GIMA 6
karena jujur saya tidak tau kondisi real life disana hanya bisa memaparkan apa
yang saya dapat dari teman saya selaku Ketua Pelaksana Gerakan Imaka Mengajar 6
yaitu Rahmat Jauhar Hanif, terima kasih banyak karena sudah mau membagi
informasi tentang GIMA 6 tahun ini.
GIMA 6 dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2018 – 2
Januari 2019 berlokasi di Gunung Sangar Kampung Mulyasari Desa Sukamulya Kec. Sukamakmur
Kab. Bogor. Di mulai dari focus terhadap pembangunan yang mana sudah ada
planning untuk membangun MCK (mandi, cuci, kakus) karena disana sangat
memprihatikan, penyuluhan kepada warga-warga sekitar yang di bantu dari tiga
Himpunan Mahasiswa Politeknik AKA Bogor yaitu Hima Analisis Kimia, Hima Penjaminan
Mutu Industri Pangan, Hima Pengolahan Limbah Industri dan komunitas Eksperimen
Kimia. Yang tidak bisa di pisahkan dari GIMA yaitu pengajaran yang mana medan
yang di tempuh akan jauh lebih ekstrim bila di bandingkan dengan GIMA 5 kemarin,
membangun musholla dan memasang panel surya.
Dengan skala prioritas yang tinggi dari warga sekitar
yang sangat-sangat membutuhkan MCK akhirnya teman-teman dari GIMA 6 memutuskan
pembangunan MCK di prioritaskan lebih dulu. Banyak sekali warga yang
menggunakan air sungai untuk mencuci, mandi atau buang hajat lebih banyak ke
sungai dibanding dengan menggunkan MCK dan yang paling di prihatinkan adalah
MCK sementara mereka hanya tertutup oleh kain dan kayu sebagai peyangga.
Kedua, pembangunan panel surya. Berbeda dengan sebelumnya
di GIMA 5 sudah ada panel surya jadi setiap malam semua warga masih bisa
mendapatkan pasokan listrik yang lumayan untuk menerangi rumahnya tetapi di
Gunung Sangar ini panel surya hanya digunakan untuk musholla bagian bawah saja.
Untungnya warga mempunyai turbin air yang bisa digunakan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) kekurangan PLTA ini tergantung pada aliran sungai itu
sendiri kalau alur air deras kadar listriknya terang kadang juga redup malahan
yang di khawatirkan bila menggunakan PLTA ini ketika aliran air di sungai
sangat deras bisa-bisa berefek ke listrik yang sangat besar dan bisa membuat
lampu pecah.
Ketiga, Musholla. Di Gunung Sangar ini ada yang unik
yaitu musholla karena musholla ini dibagi dua tempat yaitu musholla bagian atas
dan bagian bawah. Teruntuk musholla bagian atas ternyata sudah di bangun dari
tahun 1982 tapi yah kondisinya juga sangat memprihatin kan sebab sudah rapuh
dan tidak terkondisikan akhirnya musholla ini di renovasi.
Keempat, Penyuluhan yang dibantu oleh tim Himpunan
Mahasiswa dan Ekperimen Kimia. Nah unik nih dari Ekskim tentang pemanfaatan
bonggol pisang menjadi kripik, Hima Ankim tentang pembuatan bioethanol dan Hima
PLI tentang pembuatan pupuk kompos sedangkan Hima PMIP berhalangan hadir.
Tetapi yang terealiasi hanya dari Ekskim dan Hima PLI.
Komentar
Posting Komentar